Kamis, 03 September 2015

Kewirausahaan

Kewirausahaan

Kata entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan, akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Entrepreneurship berasal dari bahasa prancis, yaitu entreprende yang artinya memulai atau melaksanakan.
Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata wira yang berarti utama, gagah, berani, luhur; swa berarti sendiri; sta berarti berdiri; sedangkan usaha berarti kegiatan produktif.
Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008) mendefinisikan “Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung resiko keuangan, fisik, serta resiko social yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi”.
Kewirausahaan juga dapat didefinisikan sebagai berikut, “Kewirausahaan merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan-tantangan persaingan”.

Kata kunci dari kewirausahaan :
1.       Pengambilan resiko
2.       Menjalankan usaha sendiri
3.       Memanfaatkan peluang-peluang
4.       Menciptakan usaha baru
5.       Pendekatan yang inovatif
6.       Mandiri (misalnya tidak bergantung pada bantuan pemerintah)

Dalam perusahaan, wirausaha merupakan seorang inisiator sekaligus organisator yang penting. Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola perilaku sebagai berikut (Dusselman,1999) :
1.       Inovatif yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan dan menerima ide-ide baru.
2.       Keberanian untuk menghadapi resiko.
3.       Kemampuan manajerial, Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC).
4.       Kepemimpinan, dalam hal ini mampu memotivasi, melaksanakan dan mengarahkan tujuan usaha.

Kewirausahaan yang berhasil mempunyai standar prestasi tinggi. Potensi kewirausahaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
1.       Kemampuan inovatif
2.       Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3.       Keinginan untuk berprestasi
4.       Kemampuan perencanaan realistis
5.       Kepemimpinan berorientasi pada tujuan
6.       Obyektivitas
7.       Tanggung jawab pribadi
8.       Kemampuan beradaptasi (flexibility)
9.       Kemampuan sebagai pengorganisator dan administrator
10.   Tingkat komitmen tinggi (survival)


Gooffrey G. Meredith (1996)mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut :

Ciri-ciri
Watak
Percaya diri
Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme
Berorientasikan tugas dan hasil
Kebutuhan akan prestasi, berorientasikan pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif
Pengambil resiko
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka tantangan
kepemimpinan
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain serta suka terhadap saran dan kritik yang membangun
keorisinilan
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas
Berorientasi ke masa depan
Persepsi/memiliki cara pandang dan cara piker yang berorientasi pada masa depan
Jujur dan tekun
Meemiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja


Seseorang yang berminat untuk berwirausaha, akan dipengaruhi motif berprestasi, yaitu suatu nilai social yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi, dengan factor dasar adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.

 Adapun alasan seseorang berminat untuk berwirausaha adalah :
1.       Alasan keuangan, yaitu mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari pendapatan  tambahan, sebagai jaminan stabilitas keuangan.
2.       Alasan social, yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan dihormati, untuk menjadi contoh bagi orang lain, agar dapat bertemu oran banyak.
3.       Alasan pelayanan, yaitu untuk memberi pekerjaan kepada masyarakat, untuk menatar masyarakat, untuk membantu ekonomi masyarakat, demi masa depan keluarga`
4.       Alasan pemenuhan diri, yaitu untuk menjadi mandiri, untuk mencapai sesuatu yang  diinginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, untuk menjadi lebiih produktif, dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.


Sedangkan menurut Ciputra (2007) wirausaha dibagi menjadi 4 kelompok yang dimodifikasi urutannya, sehingga dapat dihimpun dalam akronim BAGS, yaitu :
1.       Business Entrepreneur, yang selanjutnya dibagi menjadi 2 kelompok, yakni owner entrepreneur dan professional entrepreneur. Owner entrepreneur adalah pencipta dan pemilik bisnis sedangkan professional entrepreneur adalah orang-orang yang memiliki daya wirausaha namun mempraktekannya di perusahaan milik orang lain.
2.       Academic entrepreneur, merupakan menggambarkan akademisi yang mengajar atau mengelola lembaga pendidikan dengan pola dan gaya entrepreneur sambil tetap menjaga tujuan mulya pendidikan.
3.       Government Entrepreneur, adalah seorang atau sekelompok orang yang memimpin serta mengelola lembaga Negara atau instansi pemerintahan dengan jiwa dan kecakapan wirausaha.
4.       Social Entrepreneur, yaitu para pendiri dan pengelola organisasi-organisasi social yang berhasil menghimpun dana masyarakat untuk melaksanakan tugas-tugas social.



Tujuan dari pembelajaran kewirausahaan adalah bagaimana mentransformasikan jiwa, sikap dan perilaku wirausaha dari kelompok business entrepreneur yang dapat menjadi bahan dasar guna merambah lingkungan entrepreneur lainnya, yakni academic, government dan social entrepreneur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar