Minggu, 15 Mei 2016

tentang shalat zakat dan sedekah



Tentang shalat Zakat dan sedekah

1.    Kewajiban mengerjakan shalat dalam keadaan bagaimana pun.

v  Dan apabila kamu bepergian dimuka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqhasar (1) shalat mu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (An Nisa : 101)
v  Dan apabila kamu berada ditengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) bersertamu dan menyandang senjata,kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan seraka’at)1 maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum shalat, lalu shalatlah mereka denganmu2, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atas mu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena memang kamu sakit dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyiapkan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu3. ( An Nisa : 102 )
v  Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. ( An Nisa : 103 )
v  Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. ( An Nisa : 104 )
1 menurut Jumhur mufassirin bila telah selesai seraka’at, maka diselesaikan satu raka’at lagi sendiri, dan nabi menunggu golongan yang kedua.
2yaitu raka’at yang pertama, sedang raka’at yang kedua mereka selesaikan sendiri pula dan mereka mengakhiri shalat mereka bersama-sama Nabi.
3cara  shalat khauf seperti tersebut pada ayat 102 ini dilakukan dalam keadaan yang masih mungkin mengerjakannya, bila keadaan tidak memungkinkan untuk mengerjakannya, maka shalat itu dikerjakan sedapat-dapatnya, walaupun dengan mengucapkan tasbih saj

al kahfi



Al Kahfi

(Gua)
MUQADDIMAH
                Surat ini terdiri atas 110 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah. Di namai “Al Kahfi” artinya “Gua” dan “ Asshabul Kahfi” yang artinya “ Penghuni penghuni gua”. Kedua nama ini diambil dari cerita yang terdapat dalam surat ini pada ayat 9 sampai dengan 26, tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya. Selain cerita tersebut, terdapat pula beberapa buah cerita dalam surat ini, yang kesemuanya mengandung I’tibar dan pelajaran yang amat berguna bagi kehidupan manusia. Banyak hadist-hadist Rasulullah SAW yang menyatakan keutamaan membaca surat ini.
Pokok-pokok isinya
1.   Keimanan :
Kekuasaan Allah SWT untuk memberi daya hidup pada manusia di luar hukum kebiasaan; dasar-dasar tauhid serta keadilan Allah SWT tidak berubah untuk selama-lamanya; kalimat-kalimat Allah (ilmu-Nya) amat luas sekali, meliputi segala sesuatu, sehingga manusia tidak mampu untuk menulisnya. Kepastian datangnya hari berbangkit; Al Qur’an adalah kitab suci yang isinya bersih dari kekacauan dan kepalsuan.
2.   Hukum-hukum :
Dasar hukum wakalah (berwakil); larangan membangun tempat ibadah di atas kubur; hokum membaca “insya Allah”, perbuatan salah yang dilakukan karena lupa adalah dimaafkan; kebolehan merusak suatu barang untuk menghindarkan bahaya yang lebih besar.
3.   Kisah-kisah :
Cerita Ashabul Kahfi; cerita dua orang laki-laki yang seorang kafir dan yang lainnya mu’min; cerita Nabi Musa a.s. dengan Nabi Khidhr a.s. cerita Dzulkarnain dengan Ya’juj dan Ma’juj.
4.  Dan lain-lain :
Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari cerita-cerita dalam surat ini antara lain tentang kekuatan iman kepada Allah SWT serta ibadah yang ikhlas kepadaNya; kesungguhan seseorang dalam mencari guru (ilmu); adab sopan santun antara murid dengan guru; dan beberapa contoh tentang cara memimpin dan memerintah rakyat serta perjuangan untuk mencapai kebahagiaan rakyat dan Negara.
       Surat Al Kahfi dimulai dengan menerangkan sifat Al Qur’an sebagai petunjuk dan peringatan bagi manusia dan sebagai peringatan pula terhadap mereka yang mengatakan bahwa Allah mempunyai anak. Semua yang ada di permukaan bumi merupakan perhiasan bagi bumi dan sengaja diciptakan Allah agar manusia memikirkan bagaimana cara mengambil manfa’at dari semua itu.
       Kekuasaan Allah dan betapa luasnya pengetahuan-Nya dikemukakan dalam surat ini dengan menyebutkan kisah Nabi Musa a.s. dengan Khidhr a.s. kisah Dzulkarnain dan dengan mengibaratkan bahwa seandainya semua air yang ada di bumi dan ditambah lagi sebanyak itu pula dijadikan tinta untuk menulis ilmu Allah tentu tidak akan mencukupi.

Al Qur’an dan terjemahnya
Penerbit : CV. Gema Risalah Press Bandung 1993

Kamis, 03 September 2015

Kewirausahaan

Kewirausahaan

Kata entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan, akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Entrepreneurship berasal dari bahasa prancis, yaitu entreprende yang artinya memulai atau melaksanakan.
Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata wira yang berarti utama, gagah, berani, luhur; swa berarti sendiri; sta berarti berdiri; sedangkan usaha berarti kegiatan produktif.
Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008) mendefinisikan “Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung resiko keuangan, fisik, serta resiko social yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi”.
Kewirausahaan juga dapat didefinisikan sebagai berikut, “Kewirausahaan merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan-tantangan persaingan”.

Kata kunci dari kewirausahaan :
1.       Pengambilan resiko
2.       Menjalankan usaha sendiri
3.       Memanfaatkan peluang-peluang
4.       Menciptakan usaha baru
5.       Pendekatan yang inovatif
6.       Mandiri (misalnya tidak bergantung pada bantuan pemerintah)

Dalam perusahaan, wirausaha merupakan seorang inisiator sekaligus organisator yang penting. Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola perilaku sebagai berikut (Dusselman,1999) :
1.       Inovatif yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan dan menerima ide-ide baru.
2.       Keberanian untuk menghadapi resiko.
3.       Kemampuan manajerial, Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC).
4.       Kepemimpinan, dalam hal ini mampu memotivasi, melaksanakan dan mengarahkan tujuan usaha.

Kewirausahaan yang berhasil mempunyai standar prestasi tinggi. Potensi kewirausahaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
1.       Kemampuan inovatif
2.       Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3.       Keinginan untuk berprestasi
4.       Kemampuan perencanaan realistis
5.       Kepemimpinan berorientasi pada tujuan
6.       Obyektivitas
7.       Tanggung jawab pribadi
8.       Kemampuan beradaptasi (flexibility)
9.       Kemampuan sebagai pengorganisator dan administrator
10.   Tingkat komitmen tinggi (survival)


Gooffrey G. Meredith (1996)mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut :

Ciri-ciri
Watak
Percaya diri
Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme
Berorientasikan tugas dan hasil
Kebutuhan akan prestasi, berorientasikan pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif
Pengambil resiko
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka tantangan
kepemimpinan
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain serta suka terhadap saran dan kritik yang membangun
keorisinilan
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas
Berorientasi ke masa depan
Persepsi/memiliki cara pandang dan cara piker yang berorientasi pada masa depan
Jujur dan tekun
Meemiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja


Seseorang yang berminat untuk berwirausaha, akan dipengaruhi motif berprestasi, yaitu suatu nilai social yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi, dengan factor dasar adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.

 Adapun alasan seseorang berminat untuk berwirausaha adalah :
1.       Alasan keuangan, yaitu mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari pendapatan  tambahan, sebagai jaminan stabilitas keuangan.
2.       Alasan social, yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan dihormati, untuk menjadi contoh bagi orang lain, agar dapat bertemu oran banyak.
3.       Alasan pelayanan, yaitu untuk memberi pekerjaan kepada masyarakat, untuk menatar masyarakat, untuk membantu ekonomi masyarakat, demi masa depan keluarga`
4.       Alasan pemenuhan diri, yaitu untuk menjadi mandiri, untuk mencapai sesuatu yang  diinginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, untuk menjadi lebiih produktif, dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.


Sedangkan menurut Ciputra (2007) wirausaha dibagi menjadi 4 kelompok yang dimodifikasi urutannya, sehingga dapat dihimpun dalam akronim BAGS, yaitu :
1.       Business Entrepreneur, yang selanjutnya dibagi menjadi 2 kelompok, yakni owner entrepreneur dan professional entrepreneur. Owner entrepreneur adalah pencipta dan pemilik bisnis sedangkan professional entrepreneur adalah orang-orang yang memiliki daya wirausaha namun mempraktekannya di perusahaan milik orang lain.
2.       Academic entrepreneur, merupakan menggambarkan akademisi yang mengajar atau mengelola lembaga pendidikan dengan pola dan gaya entrepreneur sambil tetap menjaga tujuan mulya pendidikan.
3.       Government Entrepreneur, adalah seorang atau sekelompok orang yang memimpin serta mengelola lembaga Negara atau instansi pemerintahan dengan jiwa dan kecakapan wirausaha.
4.       Social Entrepreneur, yaitu para pendiri dan pengelola organisasi-organisasi social yang berhasil menghimpun dana masyarakat untuk melaksanakan tugas-tugas social.



Tujuan dari pembelajaran kewirausahaan adalah bagaimana mentransformasikan jiwa, sikap dan perilaku wirausaha dari kelompok business entrepreneur yang dapat menjadi bahan dasar guna merambah lingkungan entrepreneur lainnya, yakni academic, government dan social entrepreneur.

Belajar Bahasa Sunda ( Tatakrama & Peribahasa bahasa Sunda)

Tatakrama Bahasa Sunda
                Menurut R Hidayat Suryalaga dalam makalah bahasa Sunda (diskusi dosen IBS tahun 1993) bahwa tatakrama bahasa Sunda mengenal dua kelompok bahasa yaitu:
1.       Ragam Bahasa Hormat
·         Bahasa sangat hormat
·         Bahasa hormat untuk orang lain
·         Bahasa hormat diri sendiri/sedang
·         Bahasa hormat tanggung
·         Bahasa hormat kampung
·         Bahasa hormat anak-anak
2.       Ragam Bahasa Akrab
·         Bahasa akrab/bahasa loma/bahasa kasar
·         Bahasa sangat kasar
Jumlah Kata Ragam Bahasa Hormat untuk orang lain pada tahun 1943 kurang lebih berjumlah 400 kata, menurut penelitian Satjadibrata tahun 1943. Pada tahun 1986 menjadi 586 kata menurut penelitian Karna Yudibrata tahun 1986. Yang pembentukannya seperti :
Vocal akhiran A-I
Utama-utami
Kulawarga-kulawargi
Tampa-tampi
Jaba-jabi
Rupa-rupi
Jalma-jalmi
Jaga-jagi

Suku kata akhir-OS
Karasa-karaos
Permisi-permios
Bakti-baktos
Miang-mios
Ngarti-ngartos
Waktu-waktos
Ganti-gentos
Warta-wartos

Suku kata akhir-NTEN
Sore-sonten
Jadi-janten
Pangira-panginten
Beda-benten
Badami-badanten
Soara-soanten
Sumawona-sumawonten

Suku kata akhiran-WIS
Perkara-perkawis
Katara-katawis
Tawar-tawis
Antara-antawis

Suku kata akhir-JENG
Payu-pajeng
Gumuyu-gumujeng
Laju-lajeng
Maju-majeng

Suku kata akhir-NTUN
Bawa-bantun
Kirim-kintun
Wani-wantun
Kari-kantus


UNDAK USUK BASA SUNDA

Bahasa Akrab/Loma
Hormat Diri Sendiri
Hormat Orang Lain
Abus, Asup
Lebet
Lebet
Anjang,Nganjang
Ngadeuheus
Natamu
Adi
Adi
Rai,Rayi
Aso,Ngaso
Ngaso
Leleson
Ambek
Ambek
Bendu,Wera
Ajang,Keur,Pikeun
Kanggo
Haturan
Ajar
Ajar
Wulang.Wuruk
Aji,Ngaji
Ngaji
Ngaos
Arek
Bade,Seja
Bade,Seja
Aki
Pun Aku
Tuang Eyang
Bawarasa
Ku Emutan,Bawiraos
Ka Emutan,Bawiraos
Butuh
Perlu
Peryogi
Bikeun,Mikeun
Maparinkeun
Ngahaturkeun,Nyanggakeun
Burit
Sonten
Sonten
Beuli,Meuli
Meser
Ngagaleuh
Bae,Keun Bae
Sawios, Teu Sawios
Sawios, Teu Sawios
Babari, Gampang
Gampil
Gampil
Balik
Wangsul
Mulih
Bapa
Pun Bapa
Tuang Rama
Cageur
Pangesto, Pangestu
Damang
Caram, Carek, Nyarek
Nyarek
Ngawagel
Ceunah
Ceunah
Saurna
Ceuli
Ceuli
Cepil
Ceurik
Ceurik
Nangis
Cicing
Matuh
Calik, linggih
Ciri
Tanda
tawis
Cokot , nyokot
Ngabantun
Nyandak
Cukup, mahi
Cekap
Cekap
Cunduk, datang
Dongkap
Sumping, rawuh
Daek
Daek, purun
Kersa
Dagang
Dagang
Icalan
Dahar
Neda
Tuang
Dangdan
Dangdan
Dangdos
Denge, ngadenge
Nguping, mireng
Ngadangu
Deuket
Caket
Caket
Diuk
Diuk
Calik, linggih
Eleh
Eleh
Kawon
Era
Isin
Lingsem
Euweuh
Teu aya
Teu aya
Ganti
Ganti
Gentos
Gede
Gede
Ageung
Gering
Udur
Teu damang
Gugu, ngagugu
Nurut
Tumut
Imah
Rorompok
Bumi
Indit, miang
Mios
Angkat, jengkar
Indung
Pun biang
Tuang ibu
Itung
Itung
Etang
Jaba
Jaba
Jabi
Jaga
Jaga
Jagi
Jauh
Jauh
Tebih
Kabar, beja, warta
Wartos
Wartos
Kede
Kenca
Kiwa
Katuhu
Katuhu
Tengen
Lalajo
Nongton
Nongton
Mandi
Mandi
Siram, ngebak
Muga
Mugi
Mugia
Nyaho
Terang
Uninga
Peuting
Wengi
Wengi
Rumasa
Rumaos
Rumaos
Sanggup
Sanggem
Sanggem
Talatah
Wiat saur
Wiat saur
Tanya
Taros
Pariksa
Umur
Umur
Yuswa
Waras
Cageur
Damang
Wawuh
Wanoh
Kenal

Babasan Jeung Paribasa

*      Adigung adiguna artinya takabur, sombong.
*      Ambek nyedek tanaga midek artinya napsu besar tapi tidak ada keberanian.
*      Adat kakurung ku iga artinya perbuatan yang tidak baik susah hilangnya.
*      Anu borok dirorojok nu ti teuleum disimbeuhan artinya senang melihat orang celaka.
*      Awewe dulang tinande artinya perempuan mengikuti keinginan laki-laki.
*      Biwir nyiru rombengeun artinya suka menceritakan rahasia orang lain.
*      Balungbang timur artinya menunjukkan hati yang bersih.
*      Bobo sapanon carang sapakan artinya terdapat kekurangan.
*      Budak keur meujeuhna bilatung dulang artinya menggambarkan seorang anak yang lagi senang makan.
*      Buruk-buruk papan jati artinya baik buruk saudara sendiri.
*      Cueut ka harep artinya suda mendekati kematian.
*      Deukeut-deukeut anak taleus artinya dekat tapi tidak ada yang tahu.
*      Dogdog pangrewong artinya acara tambahan.
*      Dug hulu pet nyawa artinya berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu.
*      Goong nabeuh maneh artinya memuji diri sendiri.
*      Heuras genggerong artinya kasar perkataannya.
*      Jati kasilih ku junta artinya pribumi kalah oleh orang pendatang.
*      Kawas anjing tutung buntul artinya tidak bisa diam.
*      Kawas bueuk meunang mabuk artinya diam tidak berkomentar/bicara.
*      Kawas jojog mondok artinya banyak ngomong tidak bisa diam.
*      Leuleus jeujeur liat tali artinya  banyak pertimbangan dalam memutuskan sesuatu perkara.
*      Legok tapak genteng kadek artinya banyak pengalaman hidup.
*      Loba luang jeung daluang artinya banyak ilmu pengetahuannya.
*      Meungpeun carang kuayakan artinya pura-pura tidak tahu padahal lebih mengetahuinya.
*      Nu asih dipulang sengit artinya kebaikan dibalas dengan keburukan.
*      Nyeungeut damar disuhunan artinya memberi bantuan kepada orang lain dengan tujuan ingin dipuji.

*      Ngadek sacekna nilas saplasna artinya menceritakan sesuatu apa adanya.